Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat
Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat

Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat

Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat
Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Dengan Tepat

Menghadapi Anak Yang Sedang Pubertas Memang Memerlukan Emosional Yang Tepat Dan Di Haruskan Juga Tetap Tenang. Pubertas adalah masa dalam kehidupan seseorang ketika tubuh mulai mengalami perubahan fisik dan hormon yang menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja atau dewasa secara biologis. Proses ini di picu oleh aktivitas hormon yang di produksi oleh otak dan kelenjar endokrin, terutama hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar kelamin testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Walaupun perubahan terjadi di fisik, akan tetapi perubahan juga terjadi pada emosionalnya. Peran orang tua sangat di butuhkan pada saat ini.

Pubertas terjadi pada setiap anak berbeda – beda. Pada anak perempuan, pubertas biasanya di mulai antara usia 8–13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, biasanya di mulai antara usia 9–14 tahun. Namun, bisa lebih awal atau lebih lambat tergantung pada faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan. Bahkan ada juga yang jauh dari perkiraan umur yang semestinya anak pubertas. Faktor yang mempengaruhi juga bukan hanya dari genetic namun dari gaya hidup juga. Maka dari itu, sangat baik jika menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Karena semua sangat berpengaruh dari apa yang akan terjadi di masa depan. Orang tua sangat penting untuk melihat perkembangan pada anak – anaknya.

Perubahan yang terjadi pada emosional anak yang sedang mengalami masa pubertas juga sangat rumit. Karena mereka makin mengerti bagaimana menghadapi masa dewasa dan pertama kali mendapat pengalaman yang tak pernah sebelumnya. Maka dari itu peran orang tua pada masa ini sangat di butuhkan agar anak yang sedang mengalami pubertas tidak salah langkah. Haruslah sabar dalam menghadapi emosional anak yang sedang pubertas ini baik pada anak laki – laki dan perempuan. Di sini akan di jelaskan apa bagaimana orang tua bisa menghadapi emosional anak yang mengalami pubertas dengan tepat.

Peran Orang Tua Dalam Menghadapi Anak Pubertas

Anak yang dalam masa pubertas sedang mengalami masa pancaroba dalam segi emosional dan fisik. Dalam masa ini Peran Orang Tua Dalam Menghadapi Anak Pubertas sangat di butuhkan. Karena orang tua adalah tempat anak menumpahkan dalam segala keluh kesah dan masalah dalam hidupnya. Di sini akan di jelaskan bagaimana orang tua dapat menghadapi anak yang sedang mengalami krisis emosional dan perubahan dalam fisiknya. Orang tua harus membantu karena ini adalah pengalaman pertama dalam hidupnya.

  1. Memberikan edukasi sejak dini

Orang tua sebaiknya mulai mengenalkan informasi dasar tentang tubuh dan perubahan yang akan terjadi sebelum pubertas di mulai, agar anak tidak kaget atau bingung. Gunakan bahasa yang sesuai usia. Karena kadang anak – anak akan lebih terbuka kepada orang tua jika ia menganggap orang tua bisa bergabung dengan seusia dia. Bahasa komunikasi yang tepat sangat berpengaruh dalam memberikan edukasi pada anak. Jelaskan bahwa perubahan ini normal dan terjadi pada semua orang. Jadi anak tidak terlalu kaget jika tiba – tiba mengalami perubahan itu sendiri.

  1. Menjadi pendengar yang baik

Anak mungkin merasa malu atau takut bertanya. Orang tua perlu menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka. Hal ini di perlukan agar anak nyaman dalam menyampaikan apa yang sedang di rasakannya. Karena perasaan dalam mengalami masa pubertas ini sangat membingungkan. Dengarkan tanpa menghakimi. Bagi orang tua sebaiknya pelajari juga bagaimana menghadapi anak.

  1. Memberi rasa aman dan dukungan emosional

Perubahan hormon bisa membuat anak lebih sensitif, mudah marah, atau cemas. Orang tua perlu sabar dan memahami bahwa ini bagian dari proses. Hindari membandingkan anak dengan saudara atau teman sebaya. Karena sensitifitas ini membuat anak juga gampang marah dan tersulut emosi. Sebaiknya orang tua juga mengesampingkan egonya agar tidak terjadi keributan antar anak orang tua.

  1. Menjadi Panutan Dalam Sikap Menghadapi Anak Pubertas

Anak akan mencari pegangan dalam memahami identitas dan nilai-nilai kehidupan. Maka dari itu sebaiknya sebagai orang tua Menjadi Panutan Dalam Sikap Menghadapi Anak Pubertas. Tunjukkan sikap positif terhadap tubuh, tanggung jawab, dan hubungan sosial. Ajak anak berdiskusi soal batasan, sopan santun, dan tanggung jawab pribadi. Anak sangat membutuhkan sosok yang ia rasa dapat melindunginya. Agar ia dapat memiliki tempat bersandar ketika ia menghadapi masalah. Maka dari itu sebagai orang tua harus bisa menjadi panutan dalam sikap. Karena anak bisa menjadi percaya sepenuhnya terhadap orang tua. Jadilah orang tua yang dapat menyampaikan nilai – nilai yang harus di perhatikan dengan baik dan benar.

  1. Membimbing Anak Soal Perawatan Diri dan Kesehatan

Ajarkan anak cara menjaga kebersihan tubuh saat pubertas. Misalny cara mencuci wajah, menjaga kebersihan organ intim, memakai deodoran, atau memilih pakaian dalam yang nyaman. Karena ini juga mendukung penampilan dan kepercayaan diri anak itu. Kebersihan serta wangi sangat di butuhkan dalam masa depan sang anak ini. Bimbing juga soal pentingnya pola makan sehat dan olahraga. Agar senantiasa selalu sehat dalam menjalani hidup dan terhindar dari penyakit. Selain itu jika anak rutin berolahraga badan anak akan terbentuk dengan baik.

  1. Membahas Seksualitas dengan Bijak

Topik ini penting dan tidak perlu di anggap tabu. Jelaskan soal perbedaan jenis kelamin agar anak mendapat edukasi dengan baik. Serta bagaimana konsep hubungan yang sehat. Karena anak juga akan mengenal tentang hubungan atau percintaan. Berikanlah pendapat bagaimana menjalani hubungan dengan baik. Dan bagaimana dapat menjaga diri dari hal yang tak sepantasnya. Bahaya pergaulan bebas, kekerasan seksual, dan pentingnya menghargai tubuh sendiri. Ini sangat penting karena anak dapat mengerti bagaimana menghadapi masalah seksual kedepannya.

  1. Bekerja Sama Dengan Sekolah

Jika sekolah menyediakan pendidikan kesehatan reproduksi, orang tua bisa memperkuat pemahaman anak di rumah agar tidak hanya mendapat informasi dari teman atau internet. Ini bentuk Bekerja Sama Dengan Sekolah. Karena jika anak mendapatkan informasi dan tidak di awasi mereka menyimpulkannya dengan sendiri. Kesimpulan yang di ambil dari informasi yang di dapatkannya akan salah dari pengertiannya.

Ini adalah tips jika Anda sebagai orang tua sedang menghadapi anak yang dalam masa pubertas. Pastinya akan mendapati perasaan yang bingung dan mengontrol emosi yang lebih sulit. Namun itulah tantangan yang di hadapi sebagai orang tua. Karena sampai kapan pun anak tetaplah membutuhkan orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, orang tua pasti akan selamanya sayang pada anaknya . Emosional orang tua juga harus di perhatikan. Biarkan anak bercerita tentang apa yang mereka alami atau rasakan. Berikan ruang yang luas dalam menghadapi anak tersebut. Walaupun orang tua tidak selamanya memberikan apa yang di inginkan anaknya yang pasti orang tua hanya ingin yang terbaik bagi anaknya. Sebagai orang tua memang  harus punya rasa sabar yang harus luas dalam Menghadapi Anak.

 

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait