
Sport

Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Kondisi Hancur Lebur!
Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Kondisi Hancur Lebur!

Penjarahan Rumah Kediaman Anggota DPR RI Ahmad Sahroni Di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Pada Sabtu Sore Tanggal 30 Agustus 2025. Kejadian ini terjadi setelah Sahroni menuai kecaman publik karena pernyataan kontroversialnya. Rumah mewah tersebut kemudian di rusak akibat Penjarahan oleh kelompok massa yang hilang kendali.
Dari pantauan media, pintu dan kaca rumah banyak yang hancur. Pagar besi roboh, gerbang rusak, serta tembok depan penuh coretan dan bekas pengrusakan. Situasi menjadi semakin mengerikan saat massa mulai menyisir isi rumah.
Barang-barang berharga yang di jarah mencakup:
- Perabotan seperti lemari, kursi, meja, kasur, kulkas, AC, mesin cuci, hingga TV.
- Barang pribadi seperti pakaian branded, tas, parfum, ijazah, kartu keluarga, SKCK, sertifikat tanah, dan dokumen penting lainnya.
- Koleksi unik milik Sahroni, termasuk patung Iron Man ukuran hidup (Life Size Iron Man Mark 7) yang nilainya mencapai ± Rp 289 juta, turut dirusak dan sebagian di bawa oleh massa.
- Brankas yang berisi uang tunai dan mata uang asing di bobol, dan uangnya disebar ke massa—menciptakan suasana chaos dan semakin sulit di kendalikan.
- Sebuah mobil Lexus dan Porsche milik Sahroni juga menjadi target perusakan; mobil-mobil tersebut mengalami kaca pecah dan bodi ringsek.
Setelah kerusuhan mereda, kondisi rumah Sang politisi masih porak-poranda. Masih terlihat kaca pecah, coretan di dinding, dan beberapa barang masih tertutup terpal atau belum di tertibkan. Pada Minggu pagi, masyarakat sekitar bersama pemerintah setempat melakukan kerja bakti pembersihan lokasi.
Penjarahan ini memicu reaksi keras dari Ahmad Sahroni yang mengutuk keras tindakan massa. Ia menyatakan akan menindak tegas kejadian ini melalui jalur hukum dan menegaskan bahwa keselamatan keluarga serta properti pribadi adalah prioritas utama yang tak bisa di toleransi.
Insiden Penjarahan Rumah Anggota DPR Ahmad Sahroni Oleh Massa Yang Jejaknya Masih Hangat Di Sorot
Insiden Penjarahan Rumah Anggota DPR Ahmad Sahroni Oleh Massa Yang Jejaknya Masih Hangat Di Sorot telah memicu respons hukum dan kebijakan dari pemerintah dan lembaga negara. Berikut poin-poin utamanya:
- Kebijakan Presiden: Kekerasan Di balas dengan Tindakan Tegas
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mencabut sejumlah fasilitas legislatif—seperti tunjangan dan perjalanan luar negeri bagi anggota DPR—sebagai bentuk respons atas keresahan publik. Selain itu, ia memerintahkan aparat keamanan (TNI/Polri) untuk bertindak tegas menindak para pelaku perusakan dan penjarahan, dengan ancaman tindakan keras terhadap aksi yang dianggap merusak fasilitas publik atau properti pribadi.
- Penegakan Hukum terhadap Pelaku Kerusuhan
Kapolri dan Panglima TNI diperintahkan meningkatkan pengamanan dan mulai mengidentifikasi pelaku kekerasan—baik secara persuasif maupun represif. Hal ini termasuk siaga untuk menjaga obyek penting dan memastikan bahwa massa anarkis segera di bubarkan.
- Sikap Ahmad Sahroni: “Siap Tempuh Jalur Hukum”
Secara pribadi, Sahroni mengecam keras aksi penyerangan terhadap rumah dan barang pribadinya. Ia menegaskan bakal menempuh jalur hukum terhadap para pelaku dan meminta agar aparat segera mengusut kasus ini agar insiden serupa tidak mengulang di masa depan.
- Rotasi Jabatan sebagai Konsekuensi Politik
Fraksi NasDem merespons tekanan publik dengan merotasi Sahroni dari posisi Wakil Ketua Komisi III ke Komisi I DPR RI. Langkah ini dinilai sebagai bentuk penyesuaian internal partai menyusul kritik atas ucapannya yang menyulut kemarahan publik.
Secara keseluruhan, kasus ini mendorong respons cepat dari pemerintah dan parlemen: dari pembatasan fasilitas legislator hingga penindak hukum terhadap pelaku. Di sisi lain, secara politik, Sahroni menghadapi koreksi jabatan dan ancaman hukum pribadi, yang menunjukkan bahwa dampaknya terasa di berbagai lini hukum, kebijakan, dan representasi politik.
Respon Ahmad Sahroni
Respon Ahmad Sahroni setelah rumahnya di jarah oleh masyarakat yang emosi dan hilang kendali.
- Ungkapan Emosi dan Kecewa
Ahmad Sahroni meluapkan kemarahannya melalui media sosial setelah dua kediamannya di Tanjung Priok diserbu dan dirusak. Dengan nada emosional, ia menulis:
“Kalau kecewa sama saya, ya hadapi saya. Jangan tempat tinggal saya dan barang-barang keluarga saya!!!”
“Bedebah kalian, mainnya penjarahan!!!”
- Menuju Jalur Hukum
Sahroni menegaskan bahwa ia tidak akan tinggal diam. Ia menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk menuntut pertanggungjawaban atas perusakan dan hilangnya barang-barang di rumahnya:
“Saya dengan ini tidak menerima penjarahan dan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.”
- Permintaan Maaf dan Keselamatan yang Terancam
Dalam unggahan di akun media sosialnya, Sahroni juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas pernyataannya sebelumnya. Di sisi lain, ia menyatakan belum dapat kembali ke Indonesia karena faktor keamanan diri dan keluarga:
“Untuk seluruh rakyat Indonesia, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan yang telah saya lontarkan… Saya tidak akan mengulangi dan akan memperbaiki.”
“Mohon maaf belum bisa kembali ke tanah air… karena saya harus menjaga keamanan diri dan keluarga saya.”
- Sindiran terhadap Tetangga
Sahroni juga menunjukkan kekecewaannya terhadap lingkungan sekitar rumahnya—terutama kepada tetangga yang dianggapnya melupakan bantuan yang pernah ia berikan:
“Punya tetangga, yang katanya keluarga. Gak ada rasa saling jaganya… Mereka lupa siapa yang selama ini bantu mereka. Anak sekolah, cicilan motor, keluarga sakit, dll.”
Begitulah respon dari Sahroni terkait tragedi ini, sangat kecewa melihat tindakan yang tidak bisa di percaya ini.
Respon Publik Usai Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni
Respon Publik Usai Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni. Insiden penjarahan rumah anggota DPR Ahmad Sahroni memicu gelombang reaksi keras dari publik, netizen, hingga tokoh masyarakat. Berikut adalah beberapa sorotan utama publik terkait kejadian ini:
- Amarah yang Meledak di Media Sosial
Video aksi massa yang menyerahkan rumah Sahroni—termasuk patung Iron Man dan perabot rumah—menjadi viral di TikTok dengan lebih dari 1,5 juta tayangan. Rekaman tersebut memicu beragam komentar, mulai dari ejekan hingga seruan agar Sahroni “di jadikan orang miskin.” Banyak netizen mengecam pernyataannya sebelumnya yang di anggap merendahkan rakyat.
- Kecaman Tokoh dan Pengamat Politik
Pengamat politik dari Citra Institute, Effriza, menyatakan bahwa pernyataan Sahroni merupakan pemicu demonstrasi dan tragedi yang menyusul. Konten kreator Ferry Irwandi secara tegas menuding Sahroni bertanggung jawab karena ucapannya yang provokatif:
“Mulut Anda sampah, nyawa melayang gara-gara ucapan provokatif.”
Sementara influencer Salsa Erwina Hutagalung menyoroti ketimpangan elit politik, menuntut transparansi terkait gaji DPR yang disebut mencapai puluhan triliun per tahun.
- Tanggap Warga Sekitar: Kekhawatiran yang Terabaikan
Seorang warga yang menyaksikan live penjarahan mengungkapkan kekhawatirannya ketika gerombolan massa mulai masuk ke gang. Meski sempat mempersilakan massa agar tidak merusak, situasi kemudian memburuk secara dramatis.
- Sindiran Cerdas dari Netizen
Aksi massa ini bahkan sampai menyedot perhatian netizen dengan humor gelap. Salah satunya, seorang pria terekam berenang di kolam mewah Sahroni, di sambut tawa dari penonton.
Itulah tadi beberapa ulasan mengenai tragedi penjarahan rumah Ahmad sahroni yang telah hancur di buat massa. Kejadian ini memberikan dampak kepada masyarakat yang kesal terhadap Ahmad Sahroni sehingga melakukan Penjarahan.