BeritaMedan24

Berita Hot & Viral Terbaru Hari Ini

Health

Pneumonia, Penyakit Yang Kini Mulai Menyerang Bayi

Pneumonia, Penyakit Yang Kini Mulai Menyerang Bayi
Pneumonia, Penyakit Yang Kini Mulai Menyerang Bayi

Pneumonia Pada Bayi Merupakan Infeksi Paru-Paru Yang Di Sebabkan Oleh Berbagai Jenis Mikroorganisme, Seperti Bakteri, Virus, Atau Jamur. Dan karena sistem kekebalan tubuh bayi masih belum matang, mereka lebih rentan terhadap infeksi ini. Sehingga Pneumonia bisa menjadi serius dan mengancam nyawa bagi bayi.

Selain itu terdapat beberapa penyebab utama dari Pneumonia, mulai dari yang paling umum hingga jarang terjadi. Pertama yaitu infeksi virus yang merupakan penyebab paling umum pada bayi. Beberapa virus yang sering terlibat termasuk Respiratory Syncytial Virus (RSV), influenza, parainfluenza, dan adenovirus. Virus-virus ini sering menyerang saluran pernapasan atas terlebih dahulu sebelum menyebar ke paru-paru, menyebabkan peradangan dan infeksi. Bayi yang terpapar virus ini, terutama di lingkungan dengan banyak anak atau dalam kondisi kesehatan yang sudah lemah, berisiko lebih tinggi.

Dan bahkan bakteri juga merupakan penyebab signifikan pneumonia pada bayi, meskipun kurang umum di bandingkan virus. Serta bakteri streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae adalah bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia bakteri pada bayi. Di mana infeksi bakteri biasanya lebih serius dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan infeksi virus. Namun meski lebih jarang, infeksi jamur juga bisa menyebabkan pneumonia pada bayi, terutama pada bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Misalnya seperti yang menderita HIV/AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi. Biasanya jamur seperti Pneumocystis jirovecii dapat menyebabkan pneumonia yang di kenal sebagai Pneumocystis Pneumonia (PCP). Sehingga hal ini sangat memerlukan perawatan khusus.

Lalu selain mikroorganisme, ada faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko pneumonia pada bayi. Adanya paparan asap rokok, polusi udara, dan tinggal di lingkungan yang padat penduduk. Sehingga akan dapat memperburuk kondisi saluran pernapasan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Selain itu, bayi yang lahir prematur atau memiliki kondisi medis kronis seperti penyakit jantung bawaan. Yang juga akan lebih berisiko mengembangkan pneumonia.

Gejala Utama Pneumonia Pada Bayi

Bahkan Gejala Utama Pneumonia Pada Bayi bisa sangat bervariasi dan sering kali tidak spesifik, sehingga membuat diagnosis menjadi tantangan. Karena bayi tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum cukup sempurna. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan gejalanya bisa dengan cepat berkembang menjadi kondisi serius. Dan salah satu tanda paling umum penyakit ini pada bayi adalah napas yang cepat atau sulit bernapas. Hal ini mungkin terlihat sebagai gerakan dada yang cepat naik turun, atau tarikan nafas yang dalam dan cepat. Namun kadang-kadang, bayi mungkin menunjukkan gejala retraksi, di mana kulit di antara tulang rusuk atau di sekitar leher tertarik ke dalam saat bernapas.

Selain itu, batuk bisa menjadi tanda pneumonia pada bayi, meskipun tidak selalu terlihat jelas seperti pada orang dewasa. Biasanya batuk pada bayi mungkin terdengar basah atau produktif, namun bisa juga berupa batuk kering. Serta batuk yang terus-menerus atau semakin parah adalah tanda yang perlu di waspadai. Dan juga demam tinggi merupakan gejala umum pneumonia, tetapi pada bayi, suhu tubuh bisa berfluktuasi. Terdapat beberapa bayi mungkin mengalami demam yang signifikan. Tetapi sementara yang lain mungkin memiliki suhu yang lebih rendah dari normal, terutama pada bayi yang sangat muda.

Adanya bayi yang terkena penyakit ini sering kali tampak sangat lemas, tidak responsif, atau kurang aktif di bandingkan biasanya. Di mana mereka mungkin tampak sangat mengantuk atau sulit di bangunkan, dan juga kurang tertarik pada makanan atau mainan. Selain itu, gejala gastrointestinal seperti muntah atau diare juga bisa muncul pada bayi. Apalagi jika infeksi di sebabkan oleh virus. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kondisi bayi.

Dan gejala lainnya jika bayi terkena penyakit ini cukup parah mungkin menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen. Misalnya seperti bibir, kuku, atau kulit yang tampak kebiruan (sianosis). Hal ini adalah tanda darurat yang memerlukan perhatian medis segera.

Risiko Dan Komplikasi Pada Bayi

Namun penyakit ini dapat menyebabkan Risiko Dan Komplikasi Pada Bayi yang akan mengancam nyawa mereka jika tidak di tangani dengan cepat. Dan salah satu risiko dari penyakit ini pada bayi yaitu sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bahkan bayi, terutama yang lahir prematur atau dengan kondisi medis kronis, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi seperti pneumonia dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Selain itu infeksi dari penyakit ini juga dapat menyebar ke organ lain. Karena penyakit ini dapat dengan cepat menyebar ke bagian lain tubuh seperti darah atau otak. Sehingga dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti sepsis atau meningitis. Terdapat pula komplikasi yang di sebabkan oleh penyakit ini, pertama yaitu kegagalan pernapasan. Hal ini karena paru-paru tidak mampu menyediakan oksigen yang cukup untuk tubuh bayi. Sehingga bayi yang mengalami kegagalan pernapasan memerlukan bantuan oksigen atau ventilasi mekanis di rumah sakit.

Komplikasi lainnya yaitu efusi pleura, suatu kondisi di mana cairan terkumpul di ruang antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada yang hebat dan kesulitan bernapas. Bahkan kelainan ini seringkali memerlukan prosedur medis untuk mengeluarkan cairan tersebut. Akan tetapi pada beberapa kasus, infeksi dari penyakit ini dapat menyebabkan pembentukan abses di paru-paru. Yaitu sebuah kantong berisi nanah yang terbentuk di dalam jaringan paru-paru. Bahkan abses paru-paru membutuhkan pengobatan dengan antibiotik kuat dan terkadang prosedur drainase.

Lalu terdapat juga sepsis, yaitu komplikasi yang sangat berbahaya di mana infeksi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan memerlukan perawatan intensif. Serta bayi dengan penyakit tersebut yang berkembang menjadi sepsis berada dalam kondisi kritis dan memerlukan perawatan medis yang mendesak. Dan juga bayi yang mengalami penyakit ini yang cukup berat atau berulang kali dapat mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental.

Alasan Mengapa Pneumonia Lebih Sering Menyerang Bayi

Dan Alasan Mengapa Pneumonia Lebih Sering Menyerang Bayi karena sejumlah faktor. Mungkin faktor ini yang berhubungan dengan perkembangan fisik, lingkungan, dan kondisi medis mereka. Pertama yaitu karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Bahkan sistem imun pada bayi, terutama yang baru lahir, masih belajar untuk mengenali dan melawan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Karena keterbatasan ini membuat bayi lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia. 

Selain itu paru-paru bayi masih dalam tahap perkembangan, dengan jaringan paru-paru yang lebih kecil dan saluran pernapasan yang lebih sempit. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Sehingga ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyumbatan atau peradangan ketika terkena infeksi. Ketika infeksi terjadi, lebih sedikit ruang yang tersedia di paru-paru bayi untuk pertukaran oksigen. Sehingga tentu dapat menyebabkan gejala pneumonia yang lebih parah.

Bahkan bayi juga sering terpapar ke lingkungan di mana patogen mudah menyebar, seperti di rumah, pusat perawatan anak, atau rumah sakit. Maka kondisi ini meningkatkan risiko mereka terkena infeksi pernapasan yang dapat berkembang menjadi pneumonia. Serta bayi yang tinggal di lingkungan dengan polusi udara tinggi, asap rokok, atau kondisi sanitasi yang buruk. Serta juga akan dapat memiliki risiko yang lebih besar terkena Pneumonia.